Senin, 07 Maret 2016

Bisa Buta, Hindari Menatap Langsung Gerhana Matahari Total



Gerhana Matahari Total, fenomena alam yang tawarkan keindahan. (ist)
Gerhana Matahari Total, fenomena alam yang tawarkan keindahan. (ist)
JAKARTA (Pos Kota)- Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada pagi hari tanggal 9 Maret 2016 dipastikan bakal menarik perhatian masyarakat Indonesia untuk melihat langsung fenomena langka ini.
Pada saat terjadi GMT sinar matahari akan terhalang sehingga suasana menjadi mendung atau gelap. Namun, sayangnya ultra violet (UV) yang terdapat dalam sinar matahari tetap ada.
Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), menganjurkan agar masyarakat tidak menatap langsung ke arah datangnya sinar matahari pada saat terjadi gerhana matahari total.
“Cukup lihat pantulannya saja, atau gunakan kacamata yang benar-benar anti ultraviolet. Hati-hati, karena kacamata berwarna hitam, belum tentu memiliki anti ultraviolet”, terang Menkes dalam siaran persnya Jumat (4/3).
Pada saat kita menatap ke arah GMT jelas Menkes, maka akan menyebabkan pupil membesar dan sinar UV akan masuk ke dinding retina (macula). Fenomena ini akan menyebabkan kerusakan pada retina mata bahkan mengalami kebutaan.
Bila tidak ingin kehilangan momen ini, masyarakat lanjut Menkes dapat menyiapkan alat filter atau kacamata khusus. Sehingga momen puncak yang berlangsung sekitar 3 menit ini dapat disaksikan khususnya bagi masyarakat di 11 provinsi di Indonesia yakni Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
(inung/sir)

Share:

Mari Buat Kacamata Gerhana Matahari Sendiri!



   3/06/2016 10:30:00 AM     
Kacamata Matahari buatan sendiri. Kredit: Jusmalia Oktaviani (instagram/juzzyoke)
Info Astronomy - Gerhana Matahari bakal lintasi Indonesia pada 9 Maret 2016, ini merupakan momen langka yang sayang untuk dilewatkan. Namun, mengamati Matahari ketika ataupun tidak saat gerhana sangat berbahaya, Anda butuh kacamata berfilter Matahari untuk melindungi mata.

Jika Anda berniat untuk membuat kacamata Matahari yang dapat digunakan untuk mengamati Gerhana Matahari 9 Maret 2016, pada artikel ini kami telah tulis tutorialnya. Selamat mencoba!

Bahan-bahan yang diperlukan:

1. Pola kacamata Matahari, download gratis di sini.
2. Filter Matahari (boleh merk Seymour atau Baader, wajib tipe Neutral Density 5).
3. Cutter atau gunting.
4. Lem.
5. Kertas karton putih yang kuat.
Pola kacamata Matahari. Kredit: Info Astronomy

Cara membuat:

  1. Download pola kacamata Matahari, lalu print/cetak pada kertas karton yang telah disiapkan.
  2. Potong sesuai pola dengan cutter atau gunting.
  3. Lipat pola yang ditandai dengan garis putus-putus.
  4. Lubangi empat kotak lensa dengan cutter atau gunting.
  5. Potong filter Matahari sedikit lebih besar dari kotak lensa, lalu sisipkan.
  6. Lem semua sisi sehingga kacamata Matahari menjadi seperti gambar paling atas di artikel ini.

Perhatian! Harap gunakan filter Matahari yang memang dikhususkan untuk melihat Matahari secara langsung. Penggunaan bekas disket tidak cukup aman dan tidak mampu meredam silau Matahari yang dapat membakar retina mata sehingga menyebabkan kebutaan.

Cara menggunakan kacamata Matahari ini cukup kenakan di siang hari atau saat momen gerhana Matahari, lalu arahkan pandangan ke Matahari. JANGAN PERNAH melihat langsung ke arah Matahari tanpa kacamata Matahari berfilter khusus.

Filter Matahari dapat dibeli di toko aksesoris kamera, toko teleskop, toko perangkat keras atau bisa juga membelinya secara online di toko-toko online terkemuka di Indonesia maupun luar Indonesia.

Tidak punya filter Matahari? Anda dapat menggantinya dengan negatif film hitam-putih (jangan yang berwarna). Negatif film hitam-putih harus diekspos atau dipapar di bawah sinar Matahari minimal 60 detik, selanjutnya harus dicuci di studio foto. Potong dan rekatkan hingga tiga lapis atau tiga tumpuk. Filter dari negatif film ini sudah cukup aman untuk pengamatan Matahari maksimal hingga 2 menit.

Belum tau informasi Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016? Unduh ebook panduan dan informasinya di sini: infoastronomy.org/gerhana-2016
Share:

Tata Cara Shalat Gerhana





Bagaimana tata cara shalat gerhana?
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua raka’at dan ini berdasarkan kesepakatan para ulama. Namun, para ulama berselisih mengenai tata caranya.
Ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan sebagaimana shalat sunnah biasa, dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada sekali ruku’, dua kali sujud. Ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. (Lihat Shohih Fiqh Sunnah, 1: 435-437)
Hal ini berdasarkan hadits-hadits tegas yang telah kami sebutkan:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk menyeru ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at. (HR. Muslim no. 901)
“Aisyah menuturkan bahwa gerhana matahari pernah terjadi pada masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lantas beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit dan mengimami manusia dan beliau memanjangkan berdiri. Kemuadian beliau ruku’ dan memperpanjang ruku’nya. Kemudian beliau berdiri lagi dan memperpanjang berdiri tersebut namun lebih singkat dari berdiri yang sebelumnya. Kemudian beliau ruku’ kembali dan memperpanjang ruku’ tersebut namun lebih singkat dari ruku’ yang sebelumnya. Kemudian beliau sujud dan memperpanjang sujud tersebut. Pada raka’at berikutnya beliau mengerjakannya seperti raka’at pertama. Lantas beliau beranjak (usai mengerjakan shalat tadi), sedangkan matahari telah nampak.” (HR. Bukhari, no. 1044)
Ringkasnya, tata cara shalat gerhana -sama seperti shalat biasa dan bacaannya pun sama-, urutannya sebagai berikut.
[1] Berniat di dalam hati dan tidak dilafadzkan karena melafadzkan niat termasuk perkara yang tidak ada tuntunannya dari Nabi kita shallallahu ’alaihi wa sallam dan beliau shallallahu ’alaihi wa sallam juga tidak pernah mengajarkannya lafadz niat pada shalat tertentu kepada para sahabatnya.
[2] Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa.
[3] Membaca do’a istiftah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah:
جَهَرَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – فِى صَلاَةِ الْخُسُوفِ بِقِرَاءَتِهِ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menjaherkan bacaannya ketika shalat gerhana.” (HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
[4] Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya.
[5] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ’SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD’
[6] Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama.
[7] Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya.
[8] Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal).
[9] Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali.
[10] Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya.
[11] Tasyahud.
[12] Salam.
[13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. (Lihat Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)
Semoga bermanfaat.
Selesai disusun ulang pada 13 Dzulhijjah 1435 H di Darush Sholihin
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Share:

Apa yang Istimewa dari Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016?



Genggap gempita suasana menyambut gerhana matahari total 9 Maret 2016 sudah semakin terasa. Baik itu sekedar percakapan di lini masa tiap media sosial hingga persiapan di dunia nyata. Baik mereka pecinta astronomi, traveller hingga fotografer mulai mempersiapkan diri menuju lokasi gerhana matahari total. Tidak mau kalah, pemerintah daerah di tiap lokasi pun berusaha memberi sambutan sebaik mungkin kepada para wisatawan.

Gerhana Matahari Total 20 Maret 2015 di Pulau Faroe. Kredit: Yiannis Efremidis.

Dan memang, semua euforia menyambut gerhana matahari total 9 Maret 2016 ini sudah sepantasnya dilakukan. Bahkan seharusnya lebih heboh lagi. Dan ini bukan tanpa alasan. Karena gerhana matahari total 9 Maret 2016 nanti lebih dari sekedar fenomena langka. Tapi juga punya keistimewaan tersendiri dibanding gerhana matahari total di Indonesia pada umumnya. Lantas apa saja keistimewaan gerhana matahari total 9 Maret 2016?

Pertama pada Abad 21 dan Milenium 3

Terakhir kali gerhana matahari total terjadi di Indonesia adalah pada 24 Oktober 1995 atau sudah 20 tahun yang lalu. Sayangnya pada waktu itu gerhana matahari total hanya melintasi Pulau Sangihe di utara Sulawesi. Praktis gerhana matahari total saat itu sangat jarang diketahui oleh masyarakat Indonesia. Apalagi diamati. Pada umumnya masyarakat Indonesia lebih mengenal gerhana matahari total 11 Juni 1983 sebagai gerhana matahari total terakhir kali di Indonesia.

Setelah gerhana matahari total 24 Oktober 1995 tidak ada lagi gerhana matahari total di Indonesia hingga 9 Maret 2016. Dalam penantian 20 tahun tersebut tidak terasa pada tahun 2001 abad telah berubah yang sebelumnya abad 20 antara tahun 1901-2000 menjadi abad 21 antara tahun 2001-2100. Dan bukan hanya abad, pada tahun 2001 milenium pun bahkan telah berubah yang sebelumnya milenium 2 antara tahun 1001-2000 menjadi milenium 3 antara tahun 2001-3000.

Itu artinya gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan menjadi gerhana matahari total pertama di Indonesia pada abad 21 sekaligus pada milenium 3. Sedangkan gerhana matahari total 24 Oktober 1995 menjadi yang terakhir di Indonesia pada abad 20 sekaligus milenium 2. Tidak sempat menjadi saksi sejarah gerhana matahari total terakhir di Indonesia pada abad dan milenium lalu? Jangan khawatir karena sejarah akan kembali mencatat untuk gerhana matahari total pertama di Indonesia pada abad dan milenium ini!

Hanya Terlihat di Indonesia

Meski lebar lintasan gerhana matahari total umumnya hanya ratusan kilometer, namun panjangnya bisa mencapai puluhan ribuan kilometer. Dengan begitu pada umumnya suatu gerhana matahari total akan melintasi banyak negara di dunia. Jadi lokasi untuk mengamati suatu gerhana matahari total akan terbuka lebar di banyak negara. Dan wisatawan mancanegara pun bebas memilih ingin mengamati ke negara mana yang mereka suka.

Namun lain halnya dengan gerhana matahari total 9 Maret 2016 karena Indonesia akan menjadi satu-satunya negara yang daratannya akan dilalui. Ya, tidak ada daratan dari negara lain yang akan dilalui selain Indonesia. Dengan begitu tidak ada pilihan lain untuk mengamati gerhana matahari total 9 Maret 2016 dari daratan selain di Indonesia. Praktis seluruh wisatawan mancanegara akan "tumplek" di Indonesia.

Nantinya lintasan gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan bermula di Samudra Hindia. Kemudian melalui memasuki Indonesia dari Sumatra, Bangka Belitung, Kalimantan, Sulawesi dan berakhir di Halmahera. Selepas meninggalkan Indonesia, lintasan gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan berakhir di Samudra Pasifik yang begitu luas.

Melintasi Banyak Wilayah Indonesia

Tidak bisa dipungkiri Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki keterbatasan mobilitas yang cukup mengganggu. Misalnya saja jika gerhana matahari total hanya melintasi suatu pulau seperti pada 24 Oktober 1995. Tentu akan sulit jika harus mendatangi lokasi gerhana matahari total yang berada di pulau berbeda. Pilihannya hanya dengan pesawat yang seringkali sangat mahal jika menuju destinasi terpencil. Atau dengan kapal yang memakan waktu tempuh lama dan seringkali terganggu oleh cuaca dan tingginya ombak.

Beruntung gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan melintasi banyak wilayah di Indonesia. Diantaranya adalah 3 pulau besar seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Ditambah lagi 4 pulau sedang seperti Pagai, Bangka, Belitung, dan Halmahera. Sedangkan pulau-pulau lainnya seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara hingga Papua hanya akan menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Lintasan gerhana matahari total 9 Maret 2016 di Indonesia. Kredit: Fred Espenak / Google Maps.

Wilayah-wilayah yang akan dilalui gerhana matahari total 9 Maret 2016 mencakup 11 provinsi. Diantaranya Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Sedangkan kota-kota yang dilalui seperti Penarik, Palembang, Koba, Tanjung Pandan, Kendawangan, Pembuang, Sampit, Palangkaraya, Amuntai, Tanah Grogot, Balikpapan, Palu, Poso, Ampana, Luwuk, Ternate, Jailolo hingga Maba.

Dengan luasnya wilayah yang dilalui maka kesempatan mengamati gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan terbuka lebar di banyak lokasi. Begitu banyak pilihan. Jadi berusahalah menuju lokasi yang paling mungkin Kalian capai. Terutama bagi Kalian yang tidak perlu keluar pulau, maka memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Jangan tunggu gerhana matahari total terlihat di depan rumah!

Durasi Totalitas Cukup Lama

Tentu banyak yang masih ingat atau pernah mendengar cerita bagaimana gerhana matahari total 11 Juni 1983 yang dulu terjadi di Indonesia. Gerhana matahari total waktu itu memang begitu tersohor karena durasi totalitasnya mencapai lebih dari 5 menit. Sebagai perbandingan, durasi totalitas maksimum suatu gerhana matahari total hanya bisa mencapai sekitar 7 menit 30 detik.

Sayangnya durasi totalitas gerhana matahari total 9 Maret 2016 tidak akan selama itu. Durasi totalitas gerhana matahari total 9 Maret 2016 hanya mencapai 4 menit 9 detik di titik pusatnya di Samudra Pasifik. Di Indonesia sendiri durasi totalitasnya akan lebih singkat dengan variasi berbanding terbalik dengan jaraknya dari titik pusat gerhana. Misal di Sumatera dan Bangka Belitung antara 1-2 menit, Kalimantan dan Sulawesi antara 2-3 menit, dan Maluku mencapai 3 menit.

Meski demikian durasi totalitas gerhana matahari total 9 Maret 2016 di Indonesia masih bisa melampaui durasi totalitas gerhana matahari total yang terjadi tahun lalu dan tahun depan. Yakni pada gerhana matahari total 20 Maret 2015 di Eropa dengan durasi totalitas 2 menit 47 detik. Dan gerhana matahari total 21 Agustus 2017 di Amerika Serikat dengan durasi totalitas 2 menit 40 detik.

Bertepatan dengan Libur Nasional

Gerhana matahari total 9 Maret 2016 akan berlangsung pada Rabu pagi. Dimana keseluruhan fasenya akan berlangsung antara pukul 06:20-08:25 WIB. Meski demikian jangan takut tidak bisa menyaksikan gerhana matahari nanti karena harus bekerja, kuliah ataupun sekolah. Karena pada tanggal 9 Maret 2016 akan bertepatan dengan libur nasional Hari Raya Nyepi.

Libur nasional memang sebenarnya bisa diusahakan oleh pemerintah terutama menyambut fenomena sebesar gerhana matahari total 9 Maret 2016. Hal ini pernah dilakukan untuk menyambut gerhana matahari total 11 Juni 1983. Namun beruntung pada 9 Maret 2016 libur bisa didapatkan tanpa repot-repot "mengintervensi" kalender masehi.

Bedanya pada 11 Juni 1983 masyarakat Indonesia merayakan hari libur dengan cara "nyepi" karena ketakutan oleh gerhana matahari. Sedangkan pada 9 Maret 2016 masyarakat Indonesia malah merayakan Hari Raya Nyepi sebagai momentum liburan sambil menyaksikan gerhana matahari. Tentu jika ini benar terjadi, maka masyarakat Indonesia telah mengalami kemajuan yang menggembirakan.

Gerhana Matahari Total Abad Ini

Sebaran lintasan gerhana matahari total di Indonesia antara tahun 2001-2100. Kredit: Kalastro.

Dan terakhir gerhana matahari total 9 Maret 2016 adalah gerhana matahari total terbaik di Indonesia pada abad 21. Sebenarnya ini hanya penilaian kami pribadi setelah membandingkan seluruh lintasan gerhana matahari total di Indonesia antara tahun 2001-2100. Dari data tersebut, terlihat tidak ada gerhana matahari total yang memiliki cakupan wilayah yang lebih luas dari gerhana matahari total 9 Maret 2016. Ditambah gerhana matahari total 9 Maret 2016 secara eksklusif hanya melintasi daratan Indonesia. Tentu ini menjadi nilai tambah tersendiri.

Sedangkan dalam hal durasi totalitas, gerhana matahari total 9 Maret 2016 memang bukan yang terlama di Indonesia pada abad ini. Namun perbedaannya pun tidak terlalu jauh. Misal durasi totalitas gerhana matahari total 9 Maret 2016 mencapai 3 menit 19 detik di Maluku Utara. Sedangkan durasi totalitas terlama abad ini ada pada gerhana matahari total 22 Mei 2096 mencapai 4 menit di Kalimantan Timur. Sedangkan posisi runner up adalah gerhana matahari total 20 April 2042 dengan durasi totalitas mencapai 3 menit 29 detik.

Bagaimana? Begitu istimewa bukan? Oleh karena itu jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan untuk menyaksikan gerhana matahari total 9 Maret 2016. Bersiaplah menuju lokasi-lokasi yang dilalui sejak sekarang. Atau jika tidak ingin direpotkan dengan urusan teknis seperti mencari lokasi, penginapan, transportasi, hingga kacamata matahari. Maka mari ikut bersama kami untuk pengamatan gerhana matahari total 9 Maret 2016 sekaligus berwisata di Belitung. Untuk informasinya kunjungi: jejaklangit.com/tour.
Mau tahu fenomena astronomis apa saja yang sebentar lagi menghiasi langit? Seperti hujan meteor, gerhana, supermoon, hingga oposisi planet. Ikuti kami di Facebook: Kalender Astronomi dan Twitter: @Kalastro ya! :)

Share:

animasi

KOTA ASAL PENGUNJUNG

Total Tayangan Halaman

Arsip Blog

Recent Posts

Unordered List

Definition List

Pages

Theme Support